Psikologi pada dasarnya merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai perilaku dan proses mental seorang manusia. Bagi seorang
trader, psikologi dalam bertrading forex adalah bagian
tersulit dalam bertrading. Mengapa demikian? Karena banyak diantara
mereka para trader tidak mampu untuk mengendalikan diri mereka sendiri ketika
bertrading, ketimbang mengendalikan harga pasar. Emosi yang tak terkontrol hanya akan membuahkan loss sekalipun trader tersebut ber IQ tinggi. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa betapa pentingnya faktor psikologis ini dalam bertrading. Banyak
fakta membuktukan bahwa tidak sedikit
trader yang ber-IQ standar namun mereka sukses dalam bertrading karena mampu
mengontol emosi.
Berikut ini beberapa tips
psikologis yang dapat diterapkan ketika bertrading, yaitu:
1.
Mind,
Method, and Money
Mind merupakan pikiran kita, method
merupakan cara atau strategi dalam bertrading, dan money merupakan uang. Mind disini meliputi bagaimana kita
mampu mengendalikan pikiran kita, apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita
lalukan, jangan sampai semua yang kita pikirkan dan tuangkan dalam tindakan
trading adalah karena faktor emosi semata. Method
yang merupakan strategi adalah cara-cara jitu dalam menganalisa pasar, membaca
grafik yang setiap detik selalu berubah, dan jangan sampai kita salah analisa hanya
karena faktor negatif dari mind atau
emosi mempengaruhi. Dan yang terakhir adalah money, atau uang. Jika kita tidak memiliki uang yang cukup, sangatlah
mustahil kita dapat bertrading.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor ini sangatlah penting dan harus
berjalan seiring seimbang. Mengapa demikian? Karena jika kita memiliki mindset yang baik dan strategi yang
jitu, hal itu tidaklah akan berjalan tanpa adanya uang yang dimiliki. Begitupun
sebaliknya, tidak akan berjalan dengan pula trading kita bila kita memiliki
uang tapi tidak mampu mengelola mindset kita
untuk dapat mengendalikan emosi.
2.
Plan
Plan merupakan sebuah rencana. Dibeberapa
penelitian, banyak menunjukkan yang mengedepankan betapa pentingnya sebuah
rencana. Rencana memanglah bukan penentu ataupun kunci sukses, namun tanpa
rencana yang matang, mungkin saja trading yang kita lakukan hanya akan
menimbulkan loss. Sehingga,
disarankan bagi para trader sebelum bertrading hendaknya membuat sebuah rencana
atau konsep yang berisi apa yang akan dilakukan. Dan selanjutnya setelah
rencana dibuat maka patuhilah rencana tersebut. Jangan sekali-kali melanggar
rencana yang kita buat untuk diri kita sendiri, karena salah satu kunci
keberhasilan adalah disiplin. Jika dalam rencana dikatakan bahwa kita harus
keluar dari pasar, maka lalukanlah, dan jangan melanggar. Tidak sedikit orang
yang gagal dalam bertrading adalah karena melanggar rencananya sendiri, dan atau
malah tidak memiliki rencana sama sekali.
3.
Don’t be Fear
Fear
pada dasarnya merupakan rasa takut. Rasa yang memang sangat manusiawi. Namun dalam
bertrading, hendaknya rasa takut ini dapat dilihilangkan, atau setidaknya diminimalisir.
Karena, ketakutan yang berlebihan ketika kita bertrading dapat menyebabkan
tertutupnya sebuah peluang keuntungan. Memang, peluang untuk rugi pun selalu
terbuka lebar. Namun demikian, kita harus realistis, trader mana yang mau rugi?
Tidak ada. Semua trader ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan
dengan adanya ancaman rugi, kita dapat menerapkan management risk dalam bertrading, karena action atau tindakan amatlah penting ketimbang hanya ketakutan
memikirkan untung rugi. Cara yang dapat dilakukan untuk melepaskan
rasa takut adalah dengan betul-betul mengenali karakteristik pasar dan
mampu memprediksi pergerakan pasar dengan benar, karena
beberapa situasi amatlah membutuhkan keberanian untuk membuka ataupun menutup
posisi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melepaskan rasa takut dalam
bertrading adalah sebagai berikut :
a.
Hendaknya mempertajam analisa, karena
pada dasarnya ketakutan itu timbul karena kita tidak mampu menganalisa
pergerasakn pasar.
b.
Mempertajam anallisa bukan berarti harus
over analysis, tapi cukup berpikir
dengan sederhana, karena kesederhanaan terkadang lebih berguna
ketimbang yang berlebih-lebihan.
c.
Jangan pernah menyesal jika yang
didapatkan adalah kerugian, karena dari kerugian tersebut kita dapat mempelajari
bagaimana caranya memperoleh keuntunga.
d.
Selalu ingat untuk menerapkan management risk.
4.
Don’t be Greedy
Greedy
adalah serakah, salah satu sifat manusiawi lainnya. Sifat ini biasanya timbul
kepada mereka trader yang melah memperoleh keuntungan besar dalam bertrading. Dengan
adanya kecenderungan sifat lahiriah manusia yang tidak pernah puas dan selalu
menginginkan sesuatu yang lebih dari apa yang telah ia dapatkan, maka kemudian timbulah
sifat ini. Sebaiknya, jika memang target dari trading kita telah tercapai, maka
hendaknya segeralah keluar dari pasar, karena kerap terjadi para trader yang
telah mendapatkan keuntungan mereka terbuai dengan pergerakan harga pasar yang
mereka anggap akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar lagi. Dan akibat dari
buaian itu, tidak sedikit dari mereka yang malah kemudian terjebak dengan
pergerakan harga pasar karena keserahannya itu, di mana mereka mencoba
mengikuti pergerakan pasar dengan membuka posisi lagi dengan terburu-buru,
sehingga menyebabkan keputusan yang diambilpun berdasarkan azas terburu-buru
semata, dan selanjutnya tidak menutup kemungkinan keputusan yang diambil malah
akan menimbulkan loss, bukan profit. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat serakah dalam bertrading adalah
sebagai berikut :
a.
Setia pada sistem trading Anda.
b.
Memiliki pemahaman bahwa
tidak semua pergerakan harga pasar akan menghasilkan keuntungan.
c.
Memiliki target
tertentu dalam trading yang sebelumnya telah dituangkan dalam
plan.
d.
Jangan melulu memikirkan keuntungan
semata.
5.
Don’t bet
the Farm
Farm secara
harfiah diartikan sebagai kegiatan bertani. Dalam hal ini, bertani yang
dimaksud bukanlah mencangkul sawah seperti yang dilakukan petani pada umumnya. Bertani
yang dimaksudkan di sini adalah bertransaksi, karena sawah bagi para trader
adalah pasar trading. Dalam bertrading, janganlah mempertaruhkan segala uang yang kita punya
untuk bertransaksi, memang uang tersebut bisa saja menghasilkan keuntungan
besar, namun jangan kemudian mengesampingkan risiko yang ada di depan. Semakin tinggi
taruhan yang kita lakukan, maka akan semakin tinggi pula resiko yang
ditimbulkan. Tetaplah berfikir jernih dan selalu berpedoman pada trading plan.
6.
Intuition :
friend or foe?
Intuition atau intuisi adalah
salah satu kemampuan manusia untuk menganalisa sesuatu yang akan dikerjakan
atau dilakukan. Intuisi ini biasanya terbentuk melalui proses belajar dan
pengalaman. Dalam bertrading, intuisi seorang trader dapat terbentuk
berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dalam menganalisa pergerakan harga pasar.
Sehingga kemudian, berdasarkan intuisi ini, seorang trader akan dengan mudah
tahu ke mana harga akan bergerak dengan hanya sepintas melihat grafik. Walaupun
demikian, sangat tidak disarankan mengandalkan intuisi semata dalam bertrading
tanpa didukung oleh analisis dan stategi trading, karena bertrading bukanlah
sebuah permainan “kasino”.
7.
Don’t be
Revenge
Revenge merupakan
sikap balas dendam. Sikap seperti ini biasanya dilakukan oleh mereka para trader
yang pernah terjebak dalam pergerakan harga pasar dan mengalami loss. Mereka
yang terkena sindrom balas dendam terhadap pasar
biasanya memiliki pemikiran seperti ini : “apapun yang terjadi, yang penting
saya balik modal dulu”. Alih-alih untuk mengembalikan modal, yang terjadi
biasanya malah loss yang lebih besar lagi.
Mengapa demikian? Karena kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan emosi semata
tanpa manajemen emosi yang baik. Hal yang paling baik yang dapat kita lakukan
ketika mengalai loss adalah mereview ulang sistem trading kita dan
mempelajari segala kekurangan, misalnya apakah analisa kita tidak akurat? Apakah
mental kita belum siap? Dan yang lainnya. Dengan demikian, maka sikap balas
dendam dapat kita hilangkan, atau setidaknya dapat kita hindari. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat serakah dalam bertrading adalah
sebagai berikut :
a.
Ketika kita mengalami loss, relakan hal tersebut dan pelajari
apa yang kurang untuk kemudian mendapatkan celah memperoleh keuntungan.
b.
Usahakan bersikap sabar dan tenang
ketika menghadapi loss.
c. Jika dalam
bertrading pertama kita loss,
maka untuk trading berikutnya hendaklah lebih berhati-hati lagi dan jangan
tergesa-gesa untuk masuk kembali ke pasar.
Jika loss yang diderita cukup besar, adalah hal
bijak untuk berhenti bertrading sementara waktu sampai mental benar-benar
pulih dan dapat menerima kenyataan.