Beberapa aspek yang
harus matang dipersiapkan sebelum trader benar-benar terjun ke dunia real trading pada dasarnya adalah
meliputi pengetahuan trading dan mekanisme trading, yaitu dimulai dari pengetahuan
dasar yang meliputi arti dari trading itu sendiri, bagaimana cara bertrading, hingga
keuntungan yang menjanjikan maupun kerugian besar yang akan diterima jika loss.
Di samping beberapa
aspek tersebut di atas, aspek yang tidak kalah pentingnya harus dipersiapkan oleh
trader sebelum benar-benar terjun ke dunia real
trading adalah psikologi trading. Psikologi trading ini merupakan sikap
mental seorang trader dalam menentukan kebijakan dalam bertransaksi.
Pada beberapa kejadian,
banyak ditemui para trader yang merasa dirinya sudah cukup memiliki banyak
pengetahuan dan memahami betul tentang mekanisme trading, terjun langsung ke dunia
real trading tanpa mempertimbangkan
apalagi mau mempelajari terlebih dahulu apa itu psikologi trading. Sesungguhnya,
pandangan seperti ini adalah salah, namun seorang trader biasanya memang
menganggap remeh psikologi trading ini, karena hal ini dianggap tidaklah begitu
penting.
Padahal, pada beberapa contoh
kejadian ataupun cerita-cerita tokoh trader, banyak ditemui diantara mereka
yang gagal ataupun mengalami loss adalah
dikarenakan cara pandang mereka yang salah terhadap psikologi trading.
Diantaranya beberapa kesalahan
psikologi trading yang pada umumnya terjadi adalah yaitu pada trader tidak memiliki
trading plan (rencana trading),
trader memiliki harapan yang terlalu tinggi, trader bersikap untung-untungan
tanpa mempertimbangkan data-data yang ada dalam mengambil keputusan, trader
bertransaksi dengan overtrade (tidak
sesuai kemampuan), trader bertrading karena ingin balas dendam atas kesalahan (loss) yang pernah terjadi pada transaksi
sebelumnya, dan trader tidak memasang stop
loss.
Bermain trading pada
dasarnya tidaklah jauh beda dengan Ujian Nasional (UN) yang harus dijalani oleh
para siswa untuk meraih kelulusan, yang membedakan hanyalah terletak pada siapa
yang melakoninya. Jika trading adalah dilakoni oleh trader, sedangkan UN
dilakoni oleh siswa-siswi. Namun, antara keduanya memiliki basic yang sama, yaitu sama-sama membutuhkan kesiapan mental
(psikologi) yang matang. Diantara beberapa kesamanaan psikologi tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
Rencana
Rencana merupakan pandangan ke
depan mengenai hal apa yang akan dilakukan oleh seseorang. Rencana ini pada
dasarnya adalah hal penting dalam setiap pengambilan keputusan, namun terkadang
banyak yang menyepelekan rencana. Bagi trader yang hendak bertrading maupun
siswa yang akan melaksanakan UN, sebaiknya benar-benar rencanakan semua ini
dengan matang. Khususnya bagi trader, rencana ini dapat dibuat terlebih dahulu sebelum
bertrading, misalnya rencanakan dulu berapa besarnya take profit, ataupun berapa besar maksimal kita menanggung resiko
kerugian. Sedangkan bagi siswa, pelaksanaan UN yang memang waktunya telah
terjadwalkan, sebaiknya dipersiapkan dengan matang, di mana hendaknya siswa merencanakan
target kelulusannya dengan bersungguh-sungguh belajar, agar dapat memeperoleh
nilai yang tinggi dan hasil yang maksimal. Dengan memiliki rencana yang matang
seperti ini, maka nantinya diharapkan baik para trader maupun para siswa akan dapat
menghindari kegagalan, karena biasanya kegagalan dapat terjadi akibat hal yang
tidak direncanakan terlebih dahulu.
2.
Harapan
Harapan merupakan sesuatu yang
diinginkan, ataupun sesuatu yang ingin didapatkan/diraih. Bagi trader, jelas
harapan yang diidam-idamkan adalah meraih keuntungan sebesar-besarnya,
sedangkan bagi para siswa, harapan yang diimpikan adalah meraih nilai
setinggi-tingginya. Kedua hal ini memiliki persamaan, yaitu sama-sama ingin
meraih sesuatu yang bernilai tinggi. Namun, janganlah memacu diri dengan
harapan-harapan, karena bila ternyata nantinya harapan tidak sesuai fakta, ini
akan sangat menyakitkan hati. Sehingga, baik para trader yang hendak bertrading
maupun para siswa yang hendak mengikuti UN, berharapanlah sesuai dengan apa
yang kita mampu dan kita telah rencanakan, dan tentunya harapan ini diiringi
dengan doa dan kerja keras penuh semangat, agar hasil yang didapatkan nantinya
akan maksimal dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
3.
Sikap untung-untungan
Sikap untung-untungan merupakan sikap
di mana seseorang bila beruntung berarti dianggap dewi fortuna sedang menghampiri,
namun jikapun belum beruntung maka akan dianggap tidak apa-apa. Sikap seperti
ini tidaklah bisa diterapkan dalam trading maupun dalam UN, karena trading
ataupun UN bukanlah sebuah kuis. Trading merupakan sebuah transaksi bisnis, dan
bila trader salah bertransaksi maka yang akan didapatkannya hanyalah loss. Sedangkan UN adalah penentu
kelulusan, dan bila saat ujian siswa hanya mengisi lembar jawaban asal-asalan
dengan dalih untung-untungan, maka jangan terlalu berharap akan lulus. Dua hal
ini pada dasarnya adalah sama, sama-sama tidak bisa dikatakan untung-untungan,
karena dua-duanya memerlukan tak tik perang yang harus benar-benar dipersiapkan
sebelum bertanding, di mana bila seorang trader harus benar-benar mempelajari
dulu seluk beluk trading sebelum bertransaksi, maka begitupun dengan siswa,
haruslah belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat meraih kelulusan ataupun
kesuksesan.
4.
Berlebihan atau tidak sesuai kemampuan
Bekerja dan berusahalah sesuai
dengan kemampuan. Banyak orang yang berkata demikian, ya betul, janganlah kita
berlebihan ataupun mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuan kita,
artinya janganlah mengerjakan sesuatu diluar kemampuan kita. Misalnya pada
trader, hendaknya janganlah sekali-kali bertransaksi dengan overtrade (tidak sesuai kemampuan),
sedangkan bagi siswa dalam menghadapi UN, lakukanlah dan hadapilah ujian ini
benar-benar sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Karena apapun hasilnya,
baik dalam bertrading ataupun dalam UN, bila itu adalah buah kerja keras sesuai
dengan kemampuan kita, maka hasilnya pun akan memuaskan hati. Sedangkan sesuatu
yang dilakukan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kemampuan kita, maka
hasilnyapun tidak akan baik, karena tidak ada sesuatu yang berlebihan itu akan mendatangkan
kebaikan.
5.
Ada standarisasi
Standarisasi pada dasarnya merupakan
penentu ukuran yang harus diikuti. Sebagai seorang trader, hendaknya kita
memasang stop loss dalam bertrading,
agar ketika kita merasakan bahwa kita akan loss
dan harus berhenti, kita akan berhenti. Adanya stop loss ini bertujuan untuk menekan angka loss trader, ataupun menghindari loss bagi trader. Dengan adanya stop
loss ini maka trader dalam bertransaksi trading akan terkendali. Sedangkan bagi
siswa yang mengikuti UN biasanya sudah ada standarisasi nilai sendiri yang
ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, maka siswa haruslah belajar dengan
sungguh-sungguh agar dapat meraih nilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.