Minggu, 19 April 2015

PSIKOLOGI TRADING & UJIAN NASIONAL



Beberapa aspek yang harus matang dipersiapkan sebelum trader benar-benar terjun ke dunia real trading pada dasarnya adalah meliputi pengetahuan trading dan mekanisme trading, yaitu dimulai dari pengetahuan dasar yang meliputi arti dari trading itu sendiri, bagaimana cara bertrading, hingga keuntungan yang menjanjikan maupun kerugian besar yang akan diterima jika loss.
Di samping beberapa aspek tersebut di atas, aspek yang tidak kalah pentingnya harus dipersiapkan oleh trader sebelum benar-benar terjun ke dunia real trading adalah psikologi trading. Psikologi trading ini merupakan sikap mental seorang trader dalam menentukan kebijakan dalam bertransaksi.
Pada beberapa kejadian, banyak ditemui para trader yang merasa dirinya sudah cukup memiliki banyak pengetahuan dan memahami betul tentang mekanisme trading, terjun langsung ke dunia real trading tanpa mempertimbangkan apalagi mau mempelajari terlebih dahulu apa itu psikologi trading. Sesungguhnya, pandangan seperti ini adalah salah, namun seorang trader biasanya memang menganggap remeh psikologi trading ini, karena hal ini dianggap tidaklah begitu penting.
Padahal, pada beberapa contoh kejadian ataupun cerita-cerita tokoh trader, banyak ditemui diantara mereka yang gagal ataupun mengalami loss adalah dikarenakan cara pandang mereka yang salah terhadap psikologi trading.  
Diantaranya beberapa kesalahan psikologi trading yang pada umumnya terjadi adalah yaitu pada trader tidak memiliki trading plan (rencana trading), trader memiliki harapan yang terlalu tinggi, trader bersikap untung-untungan tanpa mempertimbangkan data-data yang ada dalam mengambil keputusan, trader bertransaksi dengan overtrade (tidak sesuai kemampuan), trader bertrading karena ingin balas dendam atas kesalahan (loss) yang pernah terjadi pada transaksi sebelumnya, dan trader tidak memasang stop loss.
Bermain trading pada dasarnya tidaklah jauh beda dengan Ujian Nasional (UN) yang harus dijalani oleh para siswa untuk meraih kelulusan, yang membedakan hanyalah terletak pada siapa yang melakoninya. Jika trading adalah dilakoni oleh trader, sedangkan UN dilakoni oleh siswa-siswi. Namun, antara keduanya memiliki basic yang sama, yaitu sama-sama membutuhkan kesiapan mental (psikologi) yang matang. Diantara beberapa kesamanaan psikologi tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Rencana
Rencana merupakan pandangan ke depan mengenai hal apa yang akan dilakukan oleh seseorang. Rencana ini pada dasarnya adalah hal penting dalam setiap pengambilan keputusan, namun terkadang banyak yang menyepelekan rencana. Bagi trader yang hendak bertrading maupun siswa yang akan melaksanakan UN, sebaiknya benar-benar rencanakan semua ini dengan matang. Khususnya bagi trader, rencana ini dapat dibuat terlebih dahulu sebelum bertrading, misalnya rencanakan dulu berapa besarnya take profit, ataupun berapa besar maksimal kita menanggung resiko kerugian. Sedangkan bagi siswa, pelaksanaan UN yang memang waktunya telah terjadwalkan, sebaiknya dipersiapkan dengan matang, di mana hendaknya siswa merencanakan target kelulusannya dengan bersungguh-sungguh belajar, agar dapat memeperoleh nilai yang tinggi dan hasil yang maksimal. Dengan memiliki rencana yang matang seperti ini, maka nantinya diharapkan baik para trader maupun para siswa akan dapat menghindari kegagalan, karena biasanya kegagalan dapat terjadi akibat hal yang tidak direncanakan terlebih dahulu.
2.         Harapan
Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan, ataupun sesuatu yang ingin didapatkan/diraih. Bagi trader, jelas harapan yang diidam-idamkan adalah meraih keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan bagi para siswa, harapan yang diimpikan adalah meraih nilai setinggi-tingginya. Kedua hal ini memiliki persamaan, yaitu sama-sama ingin meraih sesuatu yang bernilai tinggi. Namun, janganlah memacu diri dengan harapan-harapan, karena bila ternyata nantinya harapan tidak sesuai fakta, ini akan sangat menyakitkan hati. Sehingga, baik para trader yang hendak bertrading maupun para siswa yang hendak mengikuti UN, berharapanlah sesuai dengan apa yang kita mampu dan kita telah rencanakan, dan tentunya harapan ini diiringi dengan doa dan kerja keras penuh semangat, agar hasil yang didapatkan nantinya akan maksimal dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
3.         Sikap untung-untungan
Sikap untung-untungan merupakan sikap di mana seseorang bila beruntung berarti dianggap dewi fortuna sedang menghampiri, namun jikapun belum beruntung maka akan dianggap tidak apa-apa. Sikap seperti ini tidaklah bisa diterapkan dalam trading maupun dalam UN, karena trading ataupun UN bukanlah sebuah kuis. Trading merupakan sebuah transaksi bisnis, dan bila trader salah bertransaksi maka yang akan didapatkannya hanyalah loss. Sedangkan UN adalah penentu kelulusan, dan bila saat ujian siswa hanya mengisi lembar jawaban asal-asalan dengan dalih untung-untungan, maka jangan terlalu berharap akan lulus. Dua hal ini pada dasarnya adalah sama, sama-sama tidak bisa dikatakan untung-untungan, karena dua-duanya memerlukan tak tik perang yang harus benar-benar dipersiapkan sebelum bertanding, di mana bila seorang trader harus benar-benar mempelajari dulu seluk beluk trading sebelum bertransaksi, maka begitupun dengan siswa, haruslah belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat meraih kelulusan ataupun kesuksesan.
4.         Berlebihan atau tidak sesuai kemampuan
Bekerja dan berusahalah sesuai dengan kemampuan. Banyak orang yang berkata demikian, ya betul, janganlah kita berlebihan ataupun mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuan kita, artinya janganlah mengerjakan sesuatu diluar kemampuan kita. Misalnya pada trader, hendaknya janganlah sekali-kali bertransaksi dengan overtrade (tidak sesuai kemampuan), sedangkan bagi siswa dalam menghadapi UN, lakukanlah dan hadapilah ujian ini benar-benar sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Karena apapun hasilnya, baik dalam bertrading ataupun dalam UN, bila itu adalah buah kerja keras sesuai dengan kemampuan kita, maka hasilnya pun akan memuaskan hati. Sedangkan sesuatu yang dilakukan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kemampuan kita, maka hasilnyapun tidak akan baik, karena tidak ada sesuatu yang berlebihan itu akan mendatangkan kebaikan.
5.         Ada standarisasi
Standarisasi pada dasarnya merupakan penentu ukuran yang harus diikuti. Sebagai seorang trader, hendaknya kita memasang stop loss dalam bertrading, agar ketika kita merasakan bahwa kita akan loss dan harus berhenti, kita akan berhenti. Adanya stop loss ini bertujuan untuk menekan angka loss trader, ataupun menghindari loss bagi trader. Dengan adanya stop loss ini maka trader dalam bertransaksi trading akan terkendali. Sedangkan bagi siswa yang mengikuti UN biasanya sudah ada standarisasi nilai sendiri yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, maka siswa haruslah belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat meraih nilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.