Rabu, 08 Juli 2015

KEMUNGKINAN AKIBAT REFERENDUM YUNANI



Pada sebuah laman media online, Minggu, 5 Juli 2015, diberitakan bahwa, Pemerintahan radikal kiri dari PM Alexis Tsipras Yunani mencatat rekor baru dalam sejarah Yunani terkait referendum yang bisa menyebabkan negara itu didepak dari zona Euro. Rakyat hanya diberi waktu seminggu untuk mempersiapkan diri dan memutuskan masa depan negaranya, termasuk dampak jangka panjang yang akan diderita generasi mendatang dalam sebuah penentuan pendapat rakyat.
Berita tersebut di atas sungguh sangat mengejutkan banyak pihak, mulai dari rakyat Yunani itu sendiri, hingga pihak luar seperti negara-negara benua Eropa. Referendum yang dikeluarkan Yunani tersebut selanjutnya memicu kontroversi dari banyak pihak, karena pasalnya banyak kejanggalan yang terjadi di belakangnya. Selain itu, waktu berpikir yang diberikan pemerintah Yunani kepada rakyatnya sangatlah mepet, yaitu hanya 8 hari untuk dapat memutuskan jangka panjang masa depan mereka. Hal ini kemudian menyebabkan rakyat Yunani dilanda kebingungan akan keputusan apa yang mereka akan ambil, terlebih Pemerintahan dari PM Alexisi Tsipras tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai referendum ini terkait usulan dari donor Troika mengenai renegosiasi utang atau penentuan pendapat rakyat untuk keluar dari zona Euro.
Menurut pakar konstitusi Athena, Nikos Alivizatos, ia  menduga bahwa ada unsur kesengajaan dibalik pertanyaan referendum Yunani yang samar-samar dan tidak jelas. Sebab, menurutnya jika pertanyaan dalam referendum cukup tegas dan jelas, di mana bahwa rakyat harus memilih antara menolak usulan renegosiasi yang berarti keluar dari zona Euro, atau menerima usulan renegosiasi yang berarti ada kemungkinan dapat kucuran kredit baru, maka akan bisa dipastikan bahwa rakyat akan menjawab "Ya" dan pemerintah dipastikan akan kalah. Para pengritik juga menemukan kejanggalan berikutnya dalam kartu referendum, yakni kolom pilihan "tidak" ada di atas kolom pilihan "ya". Selain itu sekitar dua juta warga Yunani yang bermukim di luar negeri, tidak diikutkan dan referendum.
Dalam Negara demokratis, semua keputusan adalah di tangan rakyat, dan rakyatlah yang menentukan masa depan bangsa dan negaranya. Begitupun dengan Yunani, jika rakyat akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona Euro, maka artinya Yunani mau tidak mau harus bisa hidup tanpa kredit dan berdaulat sendirian. Karena, Yunani juga sudah sejak bertahun-tahun tidak lagi menghormati solidaritas Eropa atau integrasi Eropa.
Adapun beberapa kemungkinan yang akan terjadi akibat dari referendum Yunani ini adalah sebagai berikut :
1.         Yunani hadapi kekacauan politik
Dmpak dari taktik politik Tsipras ini harus ditanggung seluruh rakyat Yunani hingga ke generasi mendatang. Pasalnya, kredit dari dana penyelamatan senilai 120 milyar Euro baru akan dinyatakan kadaluwarsa 30 tahun ke depan. Dan bila Tsipras kalah dalam referendum itu, maka ia harus mundur jika masih memiliki perasaan tanggung jawab bagi Yunani.
2.         Adanya kemungkinan bangkrut Athena
Permintaan perpanjangan tenggat pembayaran utang Yunani ditolak oleh 18 menteri keuangan dari negara-negara pemberi dana talangan, sehingga hal ini membuat Yunani terancam gagal utang. Sejumlah konsekuensi akan dialami oleh Yunani jika negara tersebut akhirnya gagal utang dan keluar dari zona mata uang euro, diantaranya adalah pada sektor perbankan Yunani akan mengalami krisis likuiditas karena menghadapi dua tekanan sekaligus, yang pertama dari masyarakat yang hendak menarik dana, dan yang kedua dari bank sentral Eropa yang tidak lagi menyediakan dukungan darurat.
3.         Nilai Euro jatuh
Mata uang euro jatuh tajam di perdagangan Asia-Pasifik setelah diketahui hasil sementara referendum Yunani, yang menyatakan menolak pemberian dana talangan. Nilai euro jatuh hingga 1,4 persen terhadap dollar AS, di angka tukar 1,0992 dollar AS untuk 1 euro.
4.         Bursa Saham Eropa Turun
Saham Eropa turun diikuti pelemahan euro terkait penolakan para pemilih Yunani dari penghematan mengirim investor untuk mengamankan Treasuries, obligasi Jerman dan yen. Sementara itu, Saham Shanghai naik di tengah intensifnya upaya untuk menahan aksi jual senilai $ 3.2 triliun.
5.         Kilau emas melemah dan memperkuat Dolar
Nilai kilau emas melemah karena penolakan pemilih Yunani dari program penghematan. Selain itu, hal ini memperkuat mata uang dolar Amerika, sehingga mengurangi daya tarik logam yang kadang-kadang dibeli sebagai haven.