Senin, 22 Juli 2013

SIKAP MENTAL YANG HARUS DIMILIKI (CALON) TRADER


Sikap mental merupakan kondisi psikologis seseorang ketika dihadapkan oleh suatu situasi tertentu. Sikap mental ini pada dasarnya merupakan hal pokok dan amatlah penting yang harus dimiliki oleh setiap orang, tak terkecuali bagi mereka para calon trader. Kebanyakan yang sudah2, para trader pemula selalu menomor sekiankan sikap mental ini, sehingga tidak heran banyak diantara mereka baru terjun dan langsung mendapat kerugian yang amat fatal. Belajar dari keadaan-keadaan tersebut, maka sebelum memasuki dunia bisnis ini, sang calon trader harus benar-benar mempersiapkan mentalnya guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan  yang dapat terjadi. Di samping itu, juga untuk memperbesar peluang kemungkinan untuk berhasil di dunia bisnis trading forex. Berikut ini adalah lima sikap mental yang harus dimiliki, yaitu :
1.         Pembuat Aturan
Pada dasarnya, seseorang ingin memiliki jiwa yang bebas dan merdeka dari apapun dan siapapun. Kebebasan ini merupakan hak lahiriah seseorang, namun karena seseorang tinggal dan hidup di negara hukum, maka kebebasan yang dimilikipun dibatasi oleh hukum yang berlaku. Hukum merupakan seperangkat peraturan yang harus dipatuhi oleh semua orang tanpa terkecuali. Seseorang, telah dikenalkan dengan hukum sedini mungkin, misalnya saat kecil kita harus mematuhi aturan orang tua, aturan sekolah, aturan berkendara, dan ketika menginjak usia yang telah cukup umur, maka wajib hukumnya mematuhi hukum negara. Dengan demikian, maka kebebasan serta kemerdekaan yang dimiliki seseorang dibatasi dengan adanya peraturan yang berlaku agar tidak merugikan orang lain. Dalam dunia trading forex, juga sarat akan segala peraturan yang mengaturnya, dan peraturan ini tidak lebih adalah untuk mengerti aturan-aturan yang berlaku di bisnis ini. Membuat trading plan, menyusun strategi dan teknik trading adalah contoh-contoh dari bentuk aturan yang dapat diterapkan dalam diri seseorang yang akan terjun ke dunia trading. Namun, apalah artinya mempelajari dan membuat aturan-aturan itu semua jika pada dasarnya sang calon adalah seseorang yang selalu melanggar peraturan. Karena jika hal itu terjadi, maka peraturan yang dibuat hanyalah akan sia-sia jika hanya dilanggar. Sehingga, bagi calon trader,  haruslah dipastikan memiliki sikap mental “pembuat aturan” dan berkomitmen tinggi untuk mematuhinya, karena rader sukses adalah mereka yang memegang aturan dan menerapkannya dalam trading. Sebaliknya, kegagalan banyak disebabkan kurangnya komitmen “to follow the rule”.
2.         Pendengar yang Baik
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari kehidupan sosial di sekitarnya. Kehidupan sosial ini nantinya juga berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Sering kali, ketika rekan kita sedang berbicara, banyak diantara kita bukan menjadi pendengar yang baik tapi malah menjadi pemotong pembicaraan yang baik. Nah, sikap seperti inilah yang harus dihindari, karena bagi calon trader, kebiasaan tersebut bisa saja terbawa kedalam trading dan menimbulkan resiko yang kurang baik. Saat seseorang bertrading, sebetulnya ia sedang mendengarkan sebuah cerita melalui grafik yang diamatinya, karena secara tidak langsung grafik tersebut sedang berbicara mengenai keadaan pasar. Seorang trader harus dapat mendengarkan baik-baik dan menyimak isi cerita tersebut, sehingga nantinya ia akan dapat mengetahui kondisi pasar. Namun, jika hanya sekilas saja dia membaca grafik dan lalu terbawa nafsu akan keuntungan, maka dapat dipastikan bukan keuntungan yang akan diraih dan malah kebalikannya. Sehingga, menjadi pendengar yang baik akan apa yg diungkapkan oleh grafik amatlah penting bagi calon trader guna meraik kesuksesan.
3.         Mengendalikan Emosi
Emosi merupakan bagian dalam diri yang terkadang sulit dikendalikan. Dalam beberapa situasi, terkadang emosi yang tak terkontrol malah menjadi boomerang bagi diri sendiri. Dalam dunia bisnis, untuk mengambil sebuah keputusan, biasanya harus sedini mungkin dihindari sikap emosional, agar keputusan yang diambil tidak akan menimbulkan penyesalan nantinya. Dalam sebuah blog dilansir “bisnis yang sukses tak lebih adalah membuat keputusan tanpa emosional dan menjalankannya yang secara ekonomi masuk akal”. Dalam dunia trading forex, ada suatu jargon yang mengatakan bahwa musuh besar dalam bertrading adalah diri kita sendiri, di mana maksudnya tak lain adalah emosi kita. Seorang trader yang professional, dituntut untuk dapat mengendalikan emosinya pada saat bermain trading. Namun, jika ternyata traderlah yang dikendalikan emosi, maka sudah pasti hanya kerugianlah yang akan ia terima. Dengan demikian, sikap mental untuk dapat mengendalikan emosi ini mutlak hukumnya dimiliki calon trader, agar ia dapat meraih kesuksesan.
4.         Mentoleransi Kesalahan
Setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak pernah luput dari kesalahan. Hanya saja, kemudian timbul pemikiran bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut agar tidak terulang lagi di masa depan. Orang kuat bukanlah orang yang memiliki otot baja dan mampu menganggat beban ratusan kilo, namun orang kuat adalah mereka yang berani mengambil keputusan meskipun ada resiko berbuat salah. Orang kuat selalu siap berbuat salah dalam kondisi tidak memungkinkan berbuat salah sekalipun. Namun demikian, orang tersebut akan belajar dari kesalahannya itu, dan selanjutnya akan menjadi semakin kuat karenanya. Dalam dunia trading, tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat kesalahan dalam menganalisis keadaan pasar. Dan resiko kesalahanpun terkadang harus dapat diterima dengan hati lapang walaupun berat, karena kesalahan dalam bertrading dapat berarti kerugian yang cukup besar. Tapi, dengan kesalahan demi kesalahan yang telah terjadi tersebut, seseorang yang tadinya hanya pemula dapat menjadi seorang trader professional karena dapat mengambil pelajaran berharga dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuatnya. Jika sesorang baru akan memulai bisnis tradingnya, maka ia harus sudah siap untuk mentoleransi kesalahan trading, karena hal itu nantinya akan menjadi modal yang sangat berharga untuk mencapai keberhasilan di bisnis ini. Sehingga janganlah takut untuk berbuat salah, tetapi toleransilah kesalahan yang pernah diperbuat.
5.         Fokus Masa Depan
Masa depan merupakan suatu ladang di mana seseorang banyak menggantungkan cita dan harapannya. Sesorang, biasanya belajar dari kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu untuk kemudian berkomitmen dalam dirinya agar hal tersebut tidak terjadi di masa depan. Banyak hal yang telah terjadi terjadap masa lalu seseorang, baik itu mengenaik kehilangan, kesalahan, maupun keberhasilan. Dalam kondisi kehilangan atau kesalahan, biasanya susah bagi seseorang untuk dapat melupakan masa-masa tersebut, apalagi jika yang terjadi adalah kehilangan akan sesuatu yang amat ia cintai, atau berbuat suatu kesalahan yang fatal. Sabaiknya, kondisi masa lalu bukanlah menjadi masa di mana kemudian seseorang menjadi dirundung penyesalan yang berkelanjutan, namun dari hal-hal yang terjadi itulah sebaiknya dapat diambil pelajaran berharga. Dalam dunia trading, seorang trader memiliki peluang 50 : 50 atau bahkan 70 : 30 untuk melakukan kesalahan dalam setiap kali bertrading. Dan bila hal ini terjadi, maka kerugian yag diderita tidaklah kecil. Untuk itu, janganlah terfokus pada masa lalu di mana kerugian pernah didapat, tapi fokuslah untuk menatap masa depan bahwa di sana ada keberhasilan yang menanti. Seorang trader yang berhasil akan selalu mampu untuk melepaskan diri dari bayang-banyang kerugian di masa lalu. Sehingga, selanjutnya dia akan mampu bangkit dan bertrading kembali untuk menjemput keberhasilan di trading berikutnya tanpa dibebani mental berandai-andai yang tidak perlu.

Senin, 24 Juni 2013

12 Karakter Trader Sukses (part 1)

Banyak buku panduan hidup yang menyatakan kesuksesan dalam hidup biasanya dicapai oleh orang yang disiplin, fokus, punya passion, komitmen, determinasi dan percaya diri. Karena trading adalah bagian kehidupan maka kesuksesan trading tidak melenceng jauh dari 6 hal diatas.

Buku karangan Jack D Schwager, Market Wizards menceritakan ratusan bahkan ribuan trader sukses. Dan bila kita coba bandingkan, maka akan mucul 12 karakter yang dimiliki sebagian besar trader-trader tersebut. Jika anda ingin benar-benar menjadi trader sukses, ada baiknya berusaha mencapai dan memiliki karakter-karakter tersebut.

Kedisiplinan.
Trader sukses adalah trader yang 100% disiplin mengikuti aturan yang dia buat, dan sama sekali tidak melanggarnya. Ada banyak kasus dimana trader merasa cukup hanya mengikuti intuisi tradingnya dan berakhir merugikan accountnya sendiri. Ingatlah bahwa trading bukan hanya untuk satu hari dan masih harus bisa dilakukan keesokan harinya.
Market membayar anda untuk menjadi orang yang disiplin

Kalah dengan benar
Adalah suatu kemustahilan untuk meraih rekor 100% dalam trading. Tapi bagaimana seorang trader memanage kekalahannya itu yang membedakan trader sukses dan trader yang gagal. Trader sukses selalu menggunakan stop loss yang wajar, selalu menutup posisi menang jika sudah mencapai target tanpa berharap akan meninggi lagi dan akhirnya kalah, serta tidak mengambil resiko besar sehingga tidak mengalami kerugian besar.

Komitmen untuk Belajar
Dengan market yang selalu berubah dan beradaptasi, bahkan trader yang paling berpengalamanpun selalu kembali mempelajarinya. Jadi sebelum anda terjun ke market, pelajari dan pahamilah market tersebut.
Berjanjilah pada dirimu sendiri untuk tidak pernah berhenti belajar

Sadarilah Kepribadian Anda
Metode trading tiap orang tentulah berbeda-beda, tetapi temukanlah kepribadian anda, dan buat metode yang sesuai dengan kepribadian itu. Karena jika metode yang anda ikuti bertentangan dengan kepribadian, maka anda akan selalu ragu dan market akan "menghabisi" anda dari situ. Seperti suatu pertempuran yang tak mungkin anda menangkan.
Jujurlah pada diri anda, dan bangun metode trading yang sesuai


Sabtu, 01 Juni 2013

38 langkah menuju trader sukses part 2

Setelah 14 langkah yang dijabarkan di artikel sebelumnya. Kini kami akan lanjutkan langkah-langkah berikutnya di artikel ini. Berikut ini penjabarannya

15. Mulai instropeksi apakah benar2 mau serius di trading atau tidak
16 Memutuskan untuk serius di trading dan serius mempelajari metodologi trading yang sesungguhnya
17 Mulai menerapkan metodologi yang dipunyai, mulai berhasil tapi sadar ada sesuatu yang hilang
18. Sadar metode yang dipunyai perlu aturan2 tertentu pada saat penerapannya
19 Break dari trading untuk riset dan mengembangkan aturan
20 Mulai trading dengan aturan, dan mulai sedikit sukses, tapi sering ragu saat pengeksekusian penerapan aturan.
21 Memodifikasi aturan sendiri untuk disesuaikan dengan market
22 Mulai mengalami kekalahan lagi.
23. Mulai bertanggung jawab saat trading karena sadar berhasil atau tidak berawal dari diri bukan dari aturan
24 Makin menguasai metode dan aturan trading yang diterapkan
25 Masih suka melanggar aturan sendiri dan hasilnya menjadi kacau ketika itu terjadi
26 Sadar sudah dekat dengan tujuan akhir
27 Meneliti ulang aturan yang dibuat sebelumnya
28 Mulai percaya diri dengan aturan-aturan yang dibuat
29 Hasil trading membaik tapi keraguan masih muncul
30 Mulai menyadari pentingnya ikut aturan karena melihat hasil yang kacau saat tidak disiplin atau takut dan melanggarnya
31 Lanjut trading dan market memberi pelajaran untuk lebih memahami diri sendiri.
32 Menguasai metode dan aturan yang ada
33 Mulai konsisten menghasilkan uang
34 Menjadi  overconfidence dan diingatkan oleh market lagi
35 Terus belajar dari pengalaman
36 Mulai membiarkan aturan yang bekerja saat trading dan tidak memikirkannya
37. Account pun makin tumbuh besar dan hasilnya mungkin melebihi impian sebelumnya
38. Mulai melanjutkan hidup dan mencapai tujuan-tujuan hidup

Itulah langkah-langkahnya, dimana posisi anda sekarang? Dimanapun itu ingatlah Jesse Livermore pernah berkata: ,”A man may beat a stock or a group at a certain time, but no man living can beat the stock market.” So tetap rendah hati di market dan jangan berharap perfect record.

Senin, 27 Mei 2013

38 langkah menuju trader yang sukses part 1

Setelah membaca beberapa pengalaman dan buku The Way to Trade oleh John Piper, kami akan menuliskan 38 langkah menuju trader sukses dalam 2 bagian. Di langkah keberapakah anda sekarang?

1. mencari tahu tentang trading melalui buku, seminar dan riset
2. mulai trading dengan pengetahuan dasar yang kita miliki
3. Konsisten loss dan sadar butuh pengetahuan dan informasi lebih banyak
4. Mencari lebih banyak informasi
5. Mulai mencari pair lain yang dianggap lebih mudah diamati
6. Kembali ke market dan trading dengan pengetahuan yang diperbarui.
7. Kalah lagi, mulai kurang pede dan mulai takut.
8. Mulai mendengarkan pendapat orang luar dan trader lain
9. Mulai menang dan berpikir kalo di pair ini bisa berarti di pair lain juga pasti bisa.
10. Berganti pair utama lagi
11. Cari informasi tambahan.
12. Mulai menang juga di pair lain biarpun sedikit.
13 Over confidence dan akhirnya market mengambil seluruh profit sebelumnya.
14. Mulai sadar bahwa sukses trading perlu waktu dan pengetahuan yang banyak dan ga segampang membalik telapak tangan.

Kok kayanya 14 langkah pertama jelek-jelek semua ya. Dan faktanya ada banyak trader yg mundur di langkah 14 ini. Apa langkah sisanya? tunggu part 2

Senin, 13 Mei 2013

Trade even can be success before 30


Sramek merupakan salah satu trader muda yang baru berusia 20 tahunan. Ia terpilih sebagai Top Trader termuda dari 100 Top Trader di Wall Street. Dengan usianya yang masih muda tersebut, Sramek dikenal mempunyai temperamen yang cukup arogan. Dilansir bahwa dia pernah membuat komentar di situs Twitter pribadinya sesaat setelah diwawancarai oleh 4 reporter CNN. Komentar tersebut berbunyi “saya baru saja berdebat ekonomi dengan 4 orang reporter CNN yang baru lulus kuliah. Mereka melihat saya seperti Gordon Gekko.” Gordon Gekko adalah seorang tokoh utama antagonis (diperankan oleh Michael Douglas) di dalam film “Wall Street” yang mempergunakan kekuatan uangnya dalam mengendalikan market.
Walaupun ia dikenal dengan sikapnya yang arogan, namun Sramek merupakan orang yag jenius. Betapa tidak, di usaianya yang masih terbilang cukup muda ia sudah mampu membuktikan dirinya sebagai trader muda yang berhasil. Hingga saat ini, Sramek masih berstatus sebagai siswa di London School of Economic. Salah satu tujuan hidup Sramek yang ingin ia capai melalui pendidikannya adalah bahwa ia ingin menjadi orang yang membuat sesuatu perubahan yang besar, dan ia butuh posisi yang kuat untuk ini. Baginya, Sekolahan mendidiknya sesuai buku teks, dan jarang melahirkan seorang individu yang berpikir secara independen. Sehingga, melalui pendidikan yang ditempuhnya, ia ingin membuat perubahan besar.

Sramek mulai saat ia berusia 13 tahun. Lalu setelah kuliah pengalaman tradingnya semakin menanjak. Dan ia kemudian mampu mengumpulkan banyak uang dari hasil tradingnya tersebut. Pengalaman trading Sramek yang tidak bisa disepelekan tersebut sempat membawanya menjadi analis market di investment bank seperti AKO Capital, Marshall Wace, Barclays Capital, Deutsche. Hingga kemudian Sramek menginjakkan kakinya di belantara Wall Street bersama Goldman Sachs. Dari sinilah karir Sramek sebagai seorang trader berkembang pesat. Dan salah satu prestasinya adalah ia bersama rekan satu teamnya di divisi Emerging Market Trading Desk Goldman Sachs, meraih hasil yang sungguh mencengangkan dunia. Di masa yang akan dating, Sramek juga memiliki target untuk menjadi entrepreneur. Karena baginya market itu seperti puzzle yang fantastik dan terus berubah setiap kita menambahkan satu demi satu bagian puzzle. Just another Logical Puzzle

Kamis, 09 Mei 2013

Set and Train Your Minds

Salah satu pertanyaan yang sering terlontar sebelum memasuki dunia trading adalah apa yang paling penting untuk disiapkan sebagai trader. Itu pertanyaan yang cukup menggelitik kami juga sebagai penulis, karena itu kami harus melakukan browsing ke beberapa situs dan akhirnya menarik kesimpulan awal versi newbie.

Seperti banyak hal dalam hidup lainnya, senjata terbesar yang bisa mempengaruhi manusia adalah pikirannya sendiri. Demikian juga dalam trading, permainan mental dan pikiran disaat menghadapi fluktuasi grafik valas merupakan hal yang sangat penting. Di sisi lain, pikiran dapat membuat trader untuk self destruct dan di sisi lain itu juga bisa menjadi penyangga terbesar bagi sang trader untuk kesuksesannya.

Cara yang paling banyak disarankan adalah memulai trading melalui demo account. Pada saat menjalankan demo tersebut, kondisikan pikiran untuk mengikuti target dan membatasi kerugian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan mendisiplinkan pikiran seperti itu, maka mindset trader tersebut akan lebih stabil disaat benar-benar memasuki real account, karena disaat demo sudah terbiasa dengan target dan stop loss real.

Ini merupakan kesimpulan kami sebagai newbie di dunia trader dari hal-hal yang telah kami baca. Tentu saja jika ada tambahan dan pendapat dari para pembaca sekalian, kami sangat mengharapkannya.

Minggu, 05 Mei 2013

Theo F T. Salah Satu Pioneer Valas Indonesia


Theo adalah salah satu trader sukses dari Indonesia yang kisahnya akan kami angkat diblog ini . The berpendapat bahwa “jika judi nasib pelaku 100% tergantung pada kartu, “Di pasar uang ada hal-hal yang bisa diperhitungkan dan dicarikan peluang.” Menurutnya, ada beberapa faktor untuk betul-betul memahami bisnis trading, antara lain adalah lobi termasuk kemampuan berbahasa, dan faktor informasi.
Bisnis di pasar uang memang menggiurkan. Namun, bisnis di pasar uang juga dapat berisi penuh kekecewaan. Karena apa? It’s about money. Orang-orang hanya tergiur melihat angka, dan mereka ramai-ramai bermain tanpa mempelajari tatanan dan seluk beluknya terlebih dahulu. Di samping itu, keserakahan manusia yang langsung menginginkan untung besar dan selalu untung membuat resiko kekecewaan itu makin besar, sehingga pemahaman awal dan latihan mental dalam trading sangat diperlukan.
Theo berpendapat bahwa, setelah perang dingin reda dan komunisme runtuh, tak ada lagi kekuatan yang punya daya penghancur sangat dahsyat selain uang. Ketika uang menjadi komoditas, dampaknya global. Bencana keuangan di suatu negara segera bisa merembet ke negara lain. Siapa sekarang orang kaya di kawasan krisis yang merasa terjamin hingga 7 keturunan? Tak terbayangkan, uang bisa berlipat kali atau hancur sama sekali hanya dalam hitungan hari bahkan jam. Masih menurut Theo, jika ditarik dari dimensi filosofis, dia mengungkapkan bahwa krisis ekonomi terjadi adalah akibat ulah manusia yang menganggap uang sebagai ideologi.
Theo lahir di Manado, 21 September 1956. Awalnya ia berangan-angan jadi pastor, tetapi kemudian ia dikeluarkan saat naik ke kelas 3 Seminari Menengah Tomohon tahun 1974. Anak ke-4 dari 7 bersaudara ini sama saja dengan ayah, paman, para sepupu, dan saudaranya, yang pernah masuk ke seminari namun gagal jadi pastor. “Saya menanggung harapan besar, nilai dan aktivitas sekolah bagus. Maka ibu terguncang dan jatuh sakit ketika saya keluar,” kenangnya. Pastor pembimbingnya saat itu mengatakan bahwa ia akan lebih sukses hidup di luar biara. Kendati sedikit menyesalkan keputusan itu, Theo kemudian berbalik haluan. Ia melamar ke Bank Indonesia dan diterima di BI cabang Surabaya. Setelah 2 tahun ia bekerja, timbul keresahan di antara teman-temannya yang cuma berijazah SMA. Sebab dengan begitu, mereka tak mungkin bisa masuk jajaran staf. “Nggak bakal pakai dasi dong seumur-umur,” papar Theo mengenang.
Nampaknya BI tanggap pada kegalauan itu, dan kemudian mengadakan seleksi untuk promosi, di mana peserta yang lolos akan disekolahkan sejajar dengan Universitas. Selanjutnya 4 orang lulus, dan salah satu diantara 4 orang itu adalah Theo. Dengan total keseluruhan yang lolos se Indonesia berjumlah 60 orang. Peserta yang lolos kemudian dimasukkan ke Pendidikan Ahli Administrasi dan Keuangan Bank di Jakarta dan menjalani pendidikan maraton dari pukul 08.00 – 17.00 setiap hari dengan fasilitas penuh, selama 3 tahun. “Gelarnya sejajar akuntan, tapi BI nggak kasih gelar, takut kami keluar.” Ungkapnya.
Setelah lulus dari sanan Theo bekerja di bagian pengawasan BI selama setahun, kemudian ia kembali mengikuti seleksi intern guna ditempatkan di London. Dari 40 peserta hanya Theo yang lulus. Di London, Theo langsung menjadi staf termuda pada usia 23 tahun. Kesempatan di sana itu ia gunakan untuk mengikuti serangkaian pelatihan dan praktik, diantaranya adalah belajar valas di Paris, London, Amsterdam, dan Kopenhagen, mempelajari bank sentral di Denmark dan Belanda, menggeluti cadangan emas di Swis, juga duduk dan bermain di banyak ruang transaksi valas. “Waktu itu kepala dealing room Jakarta pindah, jadi saya disiapkan untuk menggantikannya. Saya sadar, untuk jadi dealer harus punya pengalaman dan cakrawala dengan duduk di pusat keuangan dunia.” Ungkapnya. Penempatan dealer di BI sebenarnya bertujuan untuk mengelola cadangan devisa sejumlah AS $ 6 miliar dengan menempatkannya di posisi yang tepat, dan bukan untuk memperdagangkannya. “untuk itu, maka di luar jam kerja, saya main margin trading atas nama pribadi, bukan BI.” Ujar Theo.
5 tahun Theo bermukim di Inggris. Sebenarnya, ia ingin pulang ke tanah air, namun pemerintah Inggris mengetahui reputasinya dan memberi izin tinggal tetap dan bisa bekerja apa saja. Kemudian selanjutnya ketika Theo benar-benar pulang ke Indonesia, ia sekaligus minta izin keluar dari BI untuk masuk ke London School of Economics (LSE) dengan tujuan sebagai batu loncatan untuk dapat bekerja di Bank Dunia atau IMF. Tujuan tersebut kemudian berubah haluan ketita ia keasyikan bermain valas dan membuatnya menjadi malas bersekolah. Dia berkata “jiwa saya player, jadi saya tak jadi masuk LSE meskipun sudah diterima. Saya main valas terus, dan ingin menikmati hasilnya. \”
Pada pertengahan 1980-an, main margin trading modal dengkul masih berlaku, di mana dengan modal yang dipinjamkan kalau mendapatkan untung dapat masuk kantong sendiri. Sehingga, pada masa itu, tak sulit mereguk untung lantaran pasar gampang diterka. Memasuki tahn 1987, peluang meraup keuntungan makin sulit. Selain pemain makin banyak, modal pun mulai diatur, dan saat itulah Bank Duta terpuruk karena permainan valas.
Soal kesempatan meraup untung memang tak ada yang lebih cepat daripada main valas. “Saya masih ingat, hanya dengan mengangkat telepon dari vila di Puncak sambil main gaple dan makan pisang goreng, bisa dapat AS $ 60.000 semalam.” Kenangnya. Telepon dan berbagai alat komunikasi memang diibaratkan cangkulnya buat cari makan. Karena peralatan tersebut membantu memudahkan untuk bertransaksi ke seluruh dunia, memantau pasar yang berjalan 24 jam sehari, juga melihat kerugian dan keuntungan uangnya. “Tapi hidup saya tak habis di sana. Apa lagi saya harus membagi pengetahuan kepada banyak orang. Saya hanya menghitung, biar orang lain yang dapat keuntungan.” Ungkapnya.
Theo hanya bekerja dari rumah, ia tak terikat pada aturan dan jadwal kerja yang pasti. Ia adalah pegawai bagi dirinya sendiri, dan juga pegawai yang mengantar anak-anak ke sekolah, menemani mereka bepergian, bahkan mendampingi saat mereka mau tidur. Theo beranggapan bahwa anak-anak lebih memerlukan kebersamaan ketimbang uang. Baginya anak-anak pula yang menghadirkan cerita unik bagi perjalanan hidupnya. Baginya, anak-anak adalah segalanya. rekan sepanjang hidup, sekaligus rem manakala dirinya terlalu keasyikan bermain uang.